Selasa, 01 Februari 2011

Puluhan Rumah Terancam Hanyut

Abrasi Kreung Baro Meluas
Thu, Jan 13th 2011, 09:32

TAPAKTUAN – Abrasi Sungai Krueng Baro, Kecamatan Labuhan Haji Barat, Kabupaten Aceh Selatan, semakin melebar menyusul hujan deras yang mengguyur bagiah hulu sungai itu Senin (10/1) malam. Jika tidak segera ditanggulangi, dikwatirkan puluhan rumah di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) itu akan hanyut, karena mulut sungai itu sudah mengarah ke permukiman penduduk.

Azmir, anggota DPRK Aceh Selatan, daerah pemilihan Labuhan Haji, kepada Serambi, Rabu (12/1) mengatakan, warga yang berdomisili di sepanjang DAS Krueng baro, terutama masyarakat Desa Suak Lokan dan Pulo Ie Kecamatan Labuhan Haji Barat, kini semakin diresahkan dengan abrasi sungai yang terus meluas.

Bahkan, kini jarak bibir sungai dengan rumah warga hanya sekitar 100 meter lagi. Selain merendam sejumlah tambak ikan, luapan sungai Krueng Baro itu juga mengakibatkan sejumlah tanaman masyarakat ikut terendam. Bahkan hingga Rabu kemarin kebun-kebun masyarakat itu masih terendam

Karena itu ia meminta kepada Pemkab Aceh Selatan dan Pemerintah Provinsi untuk segera menormalisasikan, sekaligus membangun tanggul pengaman di sepanjang sungai itu.

Camat Labuhan Haji Barat, Suhaidi, yang dihubungi seraca terpisah membenarkan peristiwa itu. Bahkan muspika bersama Wakil Bupati (Wabup) Daska Aziz juga sudah turun ke lokasi melihat langsung kondisi sungai.

Krueng Inong
Sementara itu pengikisan sungai Krueng Inong di Desa Pucuk Lembang, Kecamatan Kluet Timur, Kabupaten Aceh Selatan, kini semakin parah. Puluhan rumah dan lahan perkebunan masyarakat desa setempat mulai terancam.

Wakil Ketua DPRK Aceh Selatan, Khaidir Amin SE, kepada Serambi, Selasa (11/1) mengatakan, masyarakat Desa Pucuk Lembang kini semakin dicemaskan dengan erosi Krueng Inong yang kini semakin parah. Selain mengancam puluhan rumah, gedung sekolah, sarana ibadah dan fasiltas umum lainnya, erosi sungai yang terus menggerus daratan itu juga mengancam tanaman perkebunan masyarakat, seperti tanaman kakao,pinang, sawit dan tanaman palawija lainnya.

Hal itu dibenarkan Camat Kluet Timur, Halimuddin. Bahkan menurut Halimuddin, puluhan rumah lainnya milik warga yang sebelumnya dipindahkan karena berdekatan dengan bibir sungai itu kini mulai terancam sehubungan erosi sungai itu semakin meluas. Kini jarak bibir sungai dengan rumah warga hanya tersisa sekitar lima meter.

Terkait masalah itu, Kabid Pengairan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Aceh Selatan, Muhammad Yunus ST, mengaku sudah menerima laporan tentang erosi Krueng Inong di Desa Pucuk Lembang, Kluet Timur. (az)

Sumber : Serambinews.com