Selasa, 23 November 2010

Mogok Mopen Trayek Kutafajar-Manggamat Berlanjut

Tue, Nov 23rd 2010, 11:24

TAPAKTUAN - Mogok mobil angkutan penumpang (Mopen) trayek Kutafajar-Manggamat, Kecamatan Kluet Tengah, Aceh Selatan, yang berlangsung sejak Sabtu (20/11) malam hingga Senin kemarin masih berlanjut. Dampak dari mogok armada angkutan itu membuat masyarakat mengeluh.

Ketua angkutan umum Fajar Perkasa, Agam Cut, kepada Serambi Senin (22/11) kemarin melaporkan, mogok massal yang dilancarkan para awak Mopen trayek Kutafajar-Manggamat sebagai akumulasi kekecewaan mereka terhadap pemerintah karena tak kunjung membangun jalan yang telah hancur akibat setiap hari dilintasi truk pengangkut bijih besi milik PT Pinang Sejati Utama (PT PSU), masih terus belanjut.

Menurut Agam Cut, berlanjutnya mogok massal para awak angkutan umum itu disebabkan karena hingga kemarin pemerintah setempat belum juga merespon tuntutan awak angkutan itu. “Jika besok (hari ini-red) Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan juga tidak merespon, maka seluruh awak mobil akan mendatangi kantor bupati,”katanya.

Camat Kluet Utara, T Zainal SE mengakui hingga Senin kemarin transportasi di lintasan Kutafajar-Manggamat masih lumpuh, karena mobil penumpang umum yang mogok mssal sejak Sabtu malam itu belum beroperasi. Dikatakan, aksi mogok yang dilancarkan awak mopen itu sangat berpengaruh terhadap kelancaran pembangunan di dua kecamatan itu. Sebab sejak aksi itu berlangsung aktivitas masyarakat di dua kecamatan itu terganggu, warga tidak bisa bepergian ke kebunnya atau untuk berbelanja bahan kebutuhan pokok atau menjual hasil pertanian ke pasar. “Muspika setempat sudah menghubungi pihak PT PSU untuk segera menimbun lubang-lubang di sepanjang lintasan itu, pihak perusahaan sudah bersedia memperbaiki kerusakan jalan itu,”katanya.

Terkait masalah itu, Kadis Perhubungan Komunikasi dan Informatika Aceh Selatan, Drs Tio Acriyat yang dihubungi secara terpisah mengakui belum menerima laporan secara resmi tentang mogok massal yang dilancarkan oleh awak mopen yang dimotori Fajar Perkasa. Dia mengakui baru mengetahui peristiwa itu melalui media massa.(az)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar