Minggu, 21 November 2010

Mopen Trayek Kutafajar-Manggamat Mogok

Mon, Nov 22nd 2010, 09:47
Jalan tak Kunjung Diperbaiki

TAPAKTUAN - Awak mobil penumpang (Mopen) umum trayek Kutafajar, Kecamatan Kluet Utara-Menggamat, Kecamatan Kluet Tengah, Aceh Selatan, sejak Sabtu (20/11) malam mogok. Akibatnya, ratusan penumpang telantar. Mogok awak angkutan umum itu sebagai akumulasi kekecewaan mereka terhadap pemerintah yang tak kunjung membangun jalan yang telah hancur, akibat setiap hari dilalui truk pengangkut bijih besi milik PT Pinang Sejati Utama (PT PSU).

Ketua angkutan umum Fajar Perkasa, Agam Cut, kepada Serambi kemarin mengatakan, sebanyak 70 unit mobil angkutan umum jenis cerry yang bernaung di bawah organisasi melakukan mogok, karena kecewa warga terhadap sikap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Selatan yang hingga kini belum menempati janjinya untuk memperbaiki kerusakan jalan lintasan Manggamat-Kutafajar, yang kini semakin parah, akibat dilintasi truk pengangkut bijih besi milik PT Pinang Sejati Utama (PSU).

Menurutnya aksi mogok itu mulai berlangsung sejak Sabtu sekitar pukul 20.00 WIB. Aksi tersebut akan berlanjut hingga pemerintah membangun kembali jalan tersebut. Untuk itu, ia mengharapkan kepada pemkab setempat untuk segera merespon keluhan masyarakat tersebut. Sebab jika dibiarkan berlarut-larut, dikhawatirkan akan terjadi hal-hal yang tidak diingini. “Kerusakan ruas jalan lintasan Kutafajar-Manggamat yang baru dua tahun diaspal hotmix itu kini sangat memprihatinkan. Di sepanjang jalan itu dipenuhi lubang-lubang besar yang sangat sulit dilintasi pengguna jalan,”katanya.

Kondisi ini juga telah mengurangi kenyamanan warga di sepanjang lintasan tersebut. “Penimbunan yang dilakukan oleh PT PSU semakin membuat badan jalan itu hancur-hancuran,”tandasnya. Aksi mogok awak Mopen itu telah mengakibatkan transportasi di jalan kabupaten itu menjadi lumpuh total. Ratusan penumpang yang akan menjual hasil pertanian pada hari pekan Kutafajar yang berlangsung Minggu Kemarin terkatung-katung. Untuk menuju Kutafajar sebagian warga terpaksa menggunakan sepeda motor.(az)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar