Jumat, 19 Agustus 2011

Populasi Buaya di Wilayah Bakongan Diperkirakan Meningkat

Aceh - Selasa, 09 Agt 2011 00:17 WIB

(Analisa/muhammad ali) Sebuah sungai di Gampong Bukit Gading, Kecamatan Kota Bahagia dengan sarana MCK serba darurat di bawah rumpun bambu. Di sungai ini, menurut warga buaya sering muncul membuat warga cemas untuk memanfaatkan sungai yang juga merupakan sumber kehidupan.
Tapaktuan, (Analisa). Populasi buaya di wilayah Bakongan diperkirakan meningkat yang ditandai dengan bertambah banyaknya jumlah anak buaya yang berkeliaran dibarengi meluasnya sebaran. Kondisi ini sangat mencemaskan warga, sebab rata-rata sungai tempat buaya berkeliaran merupakan sumber daya alam yang berperan penting kehidupan masyarakat dan rata-rata membentang di perkampungan penduduk.
Menurut keterangan warga di sejumlah gampong di Bakongan, Minggu (7/8), kemunculan anak buaya dalam jumlah banyak sudah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir. Kemunculan makhluk dari keluarga crocodylidae tidak hanya terbatas di sungai-sungai pedalaman, tapi telah merambah ke aliran sungai-sungai di perkampungan yang terletak di pinggiran jalan nasional lintas Aceh-Sumatera Utara.

Wilayah Bakongan meliputi tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Bakongan, Bakongan Timur, dan Kecamatan Kota Bahagia yang terletak di bagian pedalaman. Menurut warga, kemunculan buaya di aliran sungai yang melintas di ruas jalan nasional Aceh-Sumut berlangsung sejak beberapa bulan terakhir.

Hewan melata dan buas itu mulai sering terlihat di sungai pinggiran Kota Kedai Bakongan, Ibukota Kecamatan Bakongan hingga Gampong Baro, Seubadeh maupun Seulikat, Krueng Cangkoi di Bakongan Timur serta sungai-sungai lainnya yang rata-rata mengalir di pemukiman penduduk. "Buaya berukuran kecil sering muncul sekitar pukul 05.00 WIB di sungai itu dan dapat dilihat dari atas jembatan," kata warga di Ujung Pulo sembari menunjuk ke sungai yang hanya terletak sekitar 50 meter dari kediaman penduduk.

Menerkam Warga

Di Kedai Bakongan, menurut warga sekitar sepekan yang lalu warga melihat seekor buaya besar berkeliaran di sungai itu. Diperkirakan itulah buaya yang pernah coba menerkam seorang yang sedang mengamil wudhuk di sungai, namun luput. "Hanya tangannya saja yang terluka," kata beberapa nelayan kepada Analisa. Buaya juga mulai muncul di sungai yang mengalir bersisian dengan kompleks Kantor Kejari Bakongan Gampong Ujung Mangki.

Di Kemukiman Beutong, Kecamatan Kota Bahagia, sejak Gampong Drien hingga Bukit Gading dan Gampong Beutong yang seluruhnya berada di pedalaman wilayah Bakongan, buaya akhir-akhir ini terlihat bertambah banyak dengan ukuran yang digambarkan masih kecil dengan panjang sekitar 25 cm hingga 50 cm. "Saat anak-anak ramai mandi sering terlihat anak buaya muncul di seberang sungai dan disoraki," kata Kepala Kemukiman Beutong, Tamnir kepada Analisa Minggu di Gampong Bukit Gading.

Hingga kini warga tidak tahu persis dari mana asal muasal buaya yang populer juga dengan sebutah alligator itu. Namun, menurut warga, sesuai sejumlah informasi yang berkembang buaya awalnya dilepas terkait upaya pelestarian yang dilakukan oleh pihak yang berkompeten di bidang itu dengan mendatangkan bibit buaya dari luar daerah.

Dan ternyata, tidak hanya di Bakongan, tapi buaya juga didapati di beberapa sungai di Kecamatan Kluet Selatan pada kawasan yang berbatasan dengan Kecamatan Bakongan. Seperti sungai di Pasie Lembang, Genting Buya.

"Di Pasie Lembang buaya sudah lama muncul, sejak beberapa tahun yang lalu," kata Harun Daud, seorang warga Gampong Pasie Lembang, Kecamatan Kluet Selatan.(ma)

Sumber Analisadaily.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar