Senin, 06 Desember 2010

Banjir Aceh Selatan Kian Parah

* Di Aceh Barat Mulai Surut
Thu, Dec 2nd 2010, 10:40

TAPAKTUAN - Banjir yang melanda Aceh Selatan akibat diguyur hujan lebat sejak Minggu (28/11) sore, makin parah kondisinya pada Rabu (1/12) kemarin. Bahkan sejumlah sekolah di Kecamatan Trumon Timur dan Trumon terendam, sehingga melumpuhkan aktivitas belajar-mengajar.

Camat Trumon Timur, H Lahmuddin, kepada Serambi, Rabu (1/12) mengatakan, banjir akibat luapan sungai tersebut terjadi sejak empat hari lalu. Tapi karena curah hujan masih tinggi, sehingga tinggi banjir bertambah dan daerah genangannya kian luas.

Dua desa yang sebelumnya bebas dari banjir, yakni Desa Lhok Raya dan Cot Bayu, sejak Selasa (30/11) malam mulai direndam banjir kiriman dari Desa Kapa Seusak dan Desa Ie Yalem.

Banjir kiriman setinggi 60-100 cm dari permukaan rumah warga itu mengakibatkan ratusan kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke rumah-rumah tetangga dan tempat-tempat yang dianggap lebih aman di sekitar desa tersebut. Mereka tidak bisa ke luar dari desanya, terutama para siswa SMP dan SMA yang bersekolah di Ladang Rimba. Soalnya, badan jalan di dua desa itu tak bisa dilintasi, karena digenangi banjir.

Selain merendam rumah penduduk dan lahan pertanian, banjir kiriman itu juga merendam gedung SD Cot Bayu dan SD Lhok Raya. Akibatnya proses belajar-mengajar (PBM) di sekolah itu praktis terhenti. “Sudah tiga hari anak-anak tidak bisa belajar, karena gedung sekolah mereka terendam banjir,” kata Camat Lahmuddin. Keterangannya dibenarkan Keuchik Desa Lhok Raya, Ganda Saputra.

Terus mengguyur
Sementara itu, Camat Trumon Isa Ansari juga melaporkan, hingga Rabu sore kemarin hujan masih terus mengguyur di kawasan itu. Sungai Singkil yang merupakan aliran Sungai Alas, Aceh Tenggara, terus meluap ke perkampungan penduduk. Tiga desa di kawasan itu, yakni Desa Seuneubok Jaya, Ujong Tanoh, dan Padang Harapan masih terisolir, karena genangan banjir luapan di atas jalan menuju pusat kecamatan makin tinggi.

Kondisi ini diperparah dengan terputusnya badan jalan di dekat jembatan Krueng Itam di Desa Ujung Tanoh. Aspal di jalan itu terkelupas diterjang banjir, Selasa malam.

Menurut Camat Trumon, selain merendam rumah penduduk, lahan pertanian dan fasilitas umum lainnya, banjir luapan Sungai Singkil yang diakibatkan tingginya curah hujan beberapa hari terakhir itu juga merendam gedung SD Seneubok Jaya, sehingga PBM terhenti. “Kini persediaan kebutuhan pokok mulai menipis. Kita sudah bermohon bantuan masa panik ke dinas sosial. Mudah-mudahan secepatnya direalisasikan,” katanya.

Mulai surut
Berbeda dengan di Aceh Selatan, banjir yang melanda sebagian kawasan di Kecamatan Woyla Timur, Kabupaten Aceh Barat sejak Senin (29/11) dini hari, kini mulai surut, terutama sejak Selasa (30/11). Padahal sebelumnya, ribuan warga di kawasan pedalaman tersebut terkurung banjir setinggi 50 cm, sehingga aktivitas PBM pada tiga sekolah di kecamatan itu lumpuh total.

Amatan Serambi, meski di permukiman warga banjir mulai surut, tapi air masih menggenangi lintas Kecamatan Woyla Timur-Woyla Induk, tepatnya di kawasan Alue Sikaya, Kecamatan Woyla. Di tempat ini tinggi air mencapai satu meter. Akibatnya, masyarakat yang tinggal di kawasan itu hingga Selasa sore terpaksa memutar arah untuk menuju kecamatan tetangga.

Imum Mukim Krueng Bhee, M Nasir yang menghubungi Serambi, Selasa sore menyebutkan, karena lintas kecamatan itu kini terkurung banjir, sehingga aktivitas masyarakat di kawasan pedalaman ikut terganggu. Pasalnya, ruas jalan yang terendam air hingga satu meter tak bisa dilalui oleh beberapa jenis kendaraan bermotor.

Terus dipantau
Secara terpisah, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Aceh Barat, Drs Mursalin Abdullah kepada Serambi menyatakan pihaknya masih terus memantau perkembangan terakhir terkait guyuran hujan lebat yang masih saja melanda sebagian besar kawasan di kabupaten setempat.

“Pokoknya kami sudah siap dengan kemukinan terburuk yang bisa saja terjadi ketika banjir tiba. Namun, hingga kini laporan yang kami terima, banjir yang sebelumnya mengurung ribuan masyarakat di Woyla Timur mulai surut. Sedangkan dari kecamatan lain, belum ada laporan banjir yang kami terima,” kata Mursalin. (az/edi)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar