Rabu, 08 Desember 2010

Banjir Trumon Surut, Lahan Pertanian Masih Terendam

Sat, Dec 4th 2010, 11:35

TAPAKTUAN - Banjir yang melanda Kecamatan Trumon dan Kecamatan Trumon Timur dalam empat hari akibat diguyur hujan lebat sejak Minggu (28/11) lalu, kini beransur surut, masyarakat sudah kembali ke rumahnya. Tapi ratusan hektar lahan pertanian dan badan jalan masih terendam banjir.

Camat Trumon Timur, H Lahmuddin, kepada Serambi di Tapaktuan, Jumat (3/12) mengatakan, banjir yang sempat menggenangi rumah warga Desa Cot Bayu dan Lhok Raya kini mulai berangsur surut. Bahkan warga yang sebelumnya sempat mengungsi ke rumah tetangga dan ditempat-tempat yang tinggi, kini sudah kembali membersihkan rumahnya dari endapan lumpur dan sampah yang dibawa banjir.

Begitu juga halnya, genangan banjir di gedung sekolah di dua desa itu juga sudah surut, namun aktivitas belajar mengajar belum dapat dilaksanakan. Para murid dan dewan guru pascabanjir itu hanya sibuk membersihkan ruangan belajar dan perkarangan sekolah dari endapan lumpur dan sampah yang dibawa banjir. "Sejak Kamis malam air sudah mulai surut, warga sudah kembali ke rumahnya masing-masing,"katanya.

Meskipun, banjir sudah surut, namun bencana yang terjadi selama empat hari itu masih menyisakan kepedihan masyarakat, karena hingga kini ratusan hektar tanaman jagung, padi, nilam, kacang, cabai dan tanaman palawija lainnya masih terendam banir. Bahkan tanaman yang sudah mulai berbunga dan berputik itu kini mulai layu dan menguning akibat direndam air bercampur lumpur."Semua tanaman yang direndam banjir itu tidak bisa diandalkan lagi, karena daun dan batangnya sudah layu dan menguning,"katanya.

Sementara itu, Camat Trumon, Isa Ansar, juga melaporkan, rumah-rumah warga yang sebelumnya digenangi banjir kini berangsur surut. Tapi ruas jalan poros menuju pusat kecamatan masih tergenang banjir demngan ketinggian sekitar 60 cm, sehingga mengakibatkan bantuan dari dinas sosial dan tenaga kerja untuk korban banjir Desa Ujung Tanoh, Seneubok Jaya dan Padang Harapan belum bisa disalurkan. Bantuan berupa beras, mie instan, ikan kaleng dan kecap itu hingga Jumat siang kemarin masih menumpuk di pusat kecamatan.

Hal itu dibenarkan Sekdes Ujung Tanoh, Sumadi yang mengakui hingga sore kemarin bantuan dari dinas sosial untuk korban banjir di desanya belum disalurkan. Bantuan itu kini masih menumpuk di piusat kecamatan. "Hingga sore ini bantuan dari dinas sosial belum diterima oleh korban banjir,"katanya.

Isa Ansari juga mengatatakan, selain merendam badan jalan, banjiir luapan dari Sungai Singkil menyusul curah hujan yang tinggi dalam lima hari berturut-turut itu hingga kini masih menggenangi ratusan hektar tanaman padi, jagung, cabai dan kacang tanah milik warga.(az)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar