Selasa, 04 Januari 2011

PLTB Kluet terancam gagal ?

Monday, 27 December 2010 16:07

TAPAKTUAN - Pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB) Kluet, di pesisir pantai Gampong Suak Bakong, Kecamatan Kluet Selatan, Kabupaten Aceh Selatan, kini terbengkalai dan dilaporkan terancam gagal.

Pasalnya, pemilik konsersium tiga perusahaan yang bernaung di bawah PLTB Kluet, dituding kurang serius melaksanakan pekerjaan. Meski telah dua bulan terlantar sejak peletakan batu pertama oleh Gubernur Irwandi Yusuf, 1 November lalu, hingga kini belum ada tanda-tanda pekerjaan di lapangan.

Informasi siang ini, menyebutkan kondisi lokasi kembali sepi sebagaimana pra peletakan batu pertama oleh gubernur. Padahal program sebelumnya, pasca pelatakan batu pertama, pekerjaan berbagai item proyek yang menelan biaya sebesar Rp 130 miliar itu segera dimulai.

“Ya bapak lihat sendiri, setelah gebernur pulang pengusahanya pun menghilang dan kita tak mengetahui kapan proyek ini dikerjaan, jangan-jangan hanya sekedar menghibur pak Gubernur Irwandi saja dan masyarakat Aceh Selatan atau pihak konsersium kurang modal,” sebut seorang warga di sana.

Menurut warga, Marlis Pohan, selaku pelaksana proyek kerjasama dengan Pemkab Aceh Selatan sebelumnya menjanjikan akan menerima masyarakat Suak Bakong khususnya, sebagai tenaga kerja. Tapi hingga saat ini janji tersebut masih tinggal janji.

Tokoh masyarakat Suak Bakong, Suhaimi MD mengaku sangat prihatin terhadap nasib PTB Kluet yang kini terbengkalai. “Soalnya, ini kan harapan masyarakat, hendaknya jangan disia-disiakan sehingga masyarakat kecewa, karena tidak jelas pekerjaannya,”sebutnya.

Suhaimi berharap agar pihak pelaksana segera melakukan kegiatan di lapangan. Sebab, selain desakan mengatasi arus listrik di kawasan pantai barat selatan , juga desakan lapangan kerja bagi masyarakat, sekaligus mengatasi kesenjangan social selama ini.

Sementara pemilik konsersium tiga perusahaan PLTB Kluet, Marlis Pohan, membantah terlantarnya proyek tersebut akibat kurang modal, tetapi terbentur pekerjaan karena menunggu MoU dengan pihak PLN di Jakarta. “Insya Allah, MoU telah selesai dengan PLN dan kita akan memulai pekerjaan pada 2 Januari 2011, pekan depan,”ucapnya.

Pohan mengakui konsersium yang dipimpinnya tiga perusahaan bernaung di bawah PLTB. Namun ia enggan menyebutkan nama perusahaan dimaksud tanpa alasan. ”Bapak tak boleh tau nama perushaan yang saya pimpin itu, pokoknya tiga perusahaan selaku pelaksana di lapangan,”ucapnya.

Menyangkut dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur Irwandi Yusuf bagiakan dipaksakan, meski pihaknya belum tuntas melakukan persiapan lapangan dan administrasi perizinan, Marlis mengaku hal itu dilakukan selain faktor ekonomis dan politis.

Sebab yang diproses izinnya atas nama PT Gelora Lintas Artha dengan Akta Notaris No.33 dengan Notaris Faisal, pendiriannya 28 Mei 2008. Kemudian dirubah tanggal 30 November 2010, setelah Gubernur Irwandi meletakkan batu pertama pembangunannya.

Sumber : Waspada.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar