Minggu, 26 Juni 2011

Barat-Selatan Banjir lagi

Sun, May 1st 2011, 11:23

TAPAKTUAN - Hujan lebat yang mengguyur kawasan Pantai Barat-Selatan Aceh dalam dua hari terakhir, telah menyebabkan sejumlah kawasan di wilayah itu banjir lagi. Namun, banjir yang juga disebabkan meluapnya sejumlah sungai, kali ini, tidak sampai memaksa penduduk setempat untuk mengungsi. Camat Labuhan Haji Barat, Suhaidi kepada Serambi di lokasi banjir, menyebutkan, banjir itu terjadi akibat meluapnya sungai Pulokam menyusul guyuran hujan melanda kawasan itu selama tiga jam. Namun genangan banjir ketinggian mencapai 40 cm-70 cm dari permukaan rumah penduduk itu baru surut sekitar pukul 21.00 WIB setelah hujan reda.

Ratusan rumah warga yang digenangi banjir itu meliputu Desa Tengoh Iboh, Pulokam dan Desa Tutong. Meski tidak ada warga yang mengungsi. Namun, masyarakat di tiga desa yang berada disekitar di pusat perbelanjaan itu mengalami kerugian besar, peralatan rumah tangga dan barang dagangan ikut diredam banjir. Aktivitas belajar mengajar di SDN 1 dan SDN 2 Blangkejeren, Kecamatan Labuhan Haji Barat, Aceh Selatan, kemarin, juga tampak terhenti total. Seluruh ruang kelas, kantor dewan guru dan juga perpustakaan sekolah masih digenangi lumpur setebal 20 cm. Para siswa dan juga guru, kepala sekolah dibantu masyarakat sekitar tampak berusaha membersihkan lumpur yang ditinggalkan akibat rendaman banjir semalaman.

Sementara itu, beberapa kawasan rawan banjir di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), hingga kemarin, juga masih terlihat digenangi banjir luapan setinggi 20 Cm. Kenndati air sempat surut beberapa saat, namun karena hujan terus mengguyur kawasan itu air pun kembali naik. Kondisi ini antara lain dialami warga Ujong Padang, Kecamatan Susoh, dan warga Lhueng Geulumpang Kecamatan Kuala Batee. Banjir bercampur lumpur itu juga menenggelamkan sejumlah kolam ikan dan tanaman padi milik warga yang sedang berbuah. Bahkan hujan yang mengguyur wilayah Aceh Selatan, dalam dua hari terakhir, juga telah mengakibatkan sejumlah ruas jalan di kabupaten itu ikut terendam banjir.

Dari Singkil dilaporkan pula bahwa sejumlah kawasan di daerah itu, kemarin, tampak mulai tergenang banjir. Kondisi ini disebabkan karena meluapnya sejumlah sungai, setelah hujan deras mengguyur daerah itu dalam dua hari terakhir. Air mulai meninggi hingga masuk ke pekarangan rumah penduduk menjelang subuh, Sabtu (30/4). Berdasarkan hasil pantauan, pemukiman penduduk dan perkebunan kelapa sawit di kawasan Lae Ijuk, Kecamatan Gunung Meriah, tergenang. Di daerah ini air sudah menyentuh lantai rumah. Kemudian jalan menuju Teluk Rumbia dan Rantau Gedang, Singkil, juga digenangi air dengan ketinggian sebetis orang dewasa. Sementara itu, sebanyak 320 jiwa masyarakat pedalaman di Desa Kuala Seumayam, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, sepanjang Sabtu (30/4) kemarin, dilaporkan juga digenangani banjir setinggi 1,5 meter. Banjir yang kembali melanda kawasan ini disebabkan guyuran hujan yang terjadi sejak beberapa hari terakhir.

Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Nagan Raya, Drs Abdurrani Cut, mengatakan kawasan pedalaman itu memang kerap dilanda banjir karena pemukiman warga berada di sepanjang daerah aliran sungai (DAS). “Akibatnya, ketika sungai meluap akibat guyuran hujan lebat, makan banjir akan melanda kawasan itu,” katanya kepada Serambi, kemarin.(az/tz/c39/edi)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar