Senin, 27 Juni 2011

Murid SD Terpaksa Merangkak ke Sekolah

Wed, May 4th 2011, 09:03
* Lima Bulan Jembatan Krueng Suaq Ambruk belum Diperbaiki

TAPAKTUAN - Jembatan Krueng Suaq, Desa Titi Poben, Kecamatan Trumon Timur, Kabupaten Aceh Selatan, sudah lima bulan dibiarkan rusak. Namun hingga kini belum ada upaya pemerintah setempat untuk membangun kembali. Selain para petani kesulitan mengangkut hasil kebun, ratusan siswa juga terpaksa merangkak di jembatan darurat untuk sampai ke sekolah.

Kepala Desa (Kades) Titi Poben, Syamsul Arifin, kepada Serambi, Selasa (3/5) mengatakan, jembatan yang membelah sungai Krueng Suaq itu dibangun tahun 1982 ketika pembukaan transmigrasi. Jembatan yang terbuat dari batang kelapa itu sudah sering rusak dan sudah berulangkali diperbaiki masyarakat secara bergotong royong.

Tapi kerusakan yang terjadi kali ini merupakan yang terparah, sehingga warga sangat sulit untuk memperbaiki, karena semua kayu yang membentang di atas jembatan itu sudah lapuk akibat dimakan usia, sehingga satu persatu kayu dari batang kelapa itu ambruk ke dalam sungai.

Runtuhnya jembatan Krueng Suaq itu, mengakibatkan kawasan itu terisolir. Sekurangnya 75 kepala keluarga terpaksa menggunakan jembatan darurat meskipun membahayakan jiwa mereka. Namun ketika debit air sungai tinggi, jembatan darurat juga tidak bisa membantu warga keluar masuk ke sentral perkebunan.

Kondisi ini juga sangat dirasakan oleh siswa yang bersekolah di SD yang berlokasi di seberang sungai itu. Bahkan untuk menuju ke sekolah mereka terpaksa merangkak ketika melintasi jembatan darurat tersebut.

Seperti pengakuan Kepala SD setempat, Jarinal kepada Serambi belum lama ini, akibat belum diperbaikinya kerusakan jembatan tersebut para murid di sekolah yang dipimpinnya itu terpaksa merangkak di atas jembatan itu untuk mencapai ke sekolahnya yang berada di sebarang sungai.

Meskipun orang tua mereka prihatin dengan kondisi jembatan, namun anak-anak terpaksa melintasi jembatan sederhana agar bisa mengikuti pelajaran di sekolah.

Jarinal mengakui sudah pernah melayangkan proposal pembangunan jembatan itu ke Dinas Pekerjaan Umum setempat, namun hingga kini belum ada tanggapannya. “Kita sudah bermohon ke dinas PU, namun belum ada realisasinya,” katanya.

Terkait hal tersebut, Kapala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas PU Aceh Selatan, Bahrumsyah yang dihubungi Serambi, mengakui sudah mendapat laporan tentang kerusakan jembatan di Desa Titi Poben tersebut. Bahkan pihaknya juga sudah mengusulkan pembangunan jembatan itu.

Tapi pembangunan jembatan yang direncakan permanen itu belum dapat dilaksanakan, karena anggaran untuk itu tidak tertampung dalam APBK 2011 sehubungan dengan terjadinya difisit anggaran daerah. “Kita akan programkan kembali pembangunan jembatan itu pada APBK 2012,” katanya.(az)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar