Selasa, 21 Juni 2011

Sarana Air Bersih Bantuan BRR Rusak

Masyarakat Trumon Beralih Konsumsi Air Sungai
Mon, Apr 18th 2011, 09:23

TAPAKTUAN - Sarana air bersih yang dibangun Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) di Pulo Paya, Kecamatan Trumon, Kabupaten Aceh Selatan, tak bisa dimanfaatkan lagi. Instalasinya sudah banyak tersumbat dan rusak akibat tidak terurus. Akibatnya masyarakat di daerah itu terpaksa kembali beralih mengkonsumsi air sungai.

Camat Trumon, Isa Ansari, kepada Serambi, Minggu (17/4) mengatakan, ratusan kepala kerluarga dalam lima desa di Trumon yang sebelumnya sudah menikmati air bersih bangunan BRR di pegunungan Desa Pulo Paya tahun 2008, sejak dua tahun terakhir ini terpaksa kembali mengkonsumsi air sungai yang tidak layak menurut standar kesehatan untuk keperluan memasak, mandi mencuci dan kebutuhan lainnya.

Kondisi ini disebabkan, karena pembangunan sarana air bersih yang mampu menyuplai ke rumah-rumah warga dalam lima desa, yakni Desa Keude Trumon, Ujung Tanoh, Sigleng, Panton Bili, Kuta Baro, Padang Harapan dan Desa Seneubok Jaya itu kini sudah macet alias tak dapat dimanfaatkan lagi, karena sebagian besar jaringannya sudah tersumbat dan rusak akibat tidak ada perawatan atau tidak terurus.

Sementara tujuh desa lainnya dalam kecamatan itu, yakni Desa Ie Meudama, Teupin Tinggi, Kuta Padang, Raket, Gampong Tengoh, juga masih kewalahan mendapatkan air bersih. Mereka masih tetap memanfaatkan air sumur berwana kuning untuk kebutuhan sehari-hari, karena di kawasan terpencil itu belum tersedia sarana air bersih.

Untuk itu, tambah Isa Ansari, masyarakat sangat mengharapkan kepada Pemkab setempat untuk menfungsikan kembali sarana air bersih bangunan BRR di di Desa Pulo Paya, serta menambah jaringan ke desa lainnya, sehingga seluruh masyarakat di kecamatan itu tidak lagi mengkonsumsi air sungai dan air sumur yang tidak layak menurut standar kesehatan.

Terkait hal itu, Direktur PDAM Tirta Naga Tapaktuan, Sakdah ST yang dihubungi secara terpisah mengatakan, fasilitas air bersih yang dibangun BRR di Desa Pulo Paya, Trumon sudah diserahterimakan ke Pemkab setempat, namun aset daerah itu masih dikelola oleh desa, sehingga pengelolaannya tidak maksimal.

“Kerusakan sarana air bersih bangunan BRR di Desa Pulo Paya itu sudah berlangsung dua tahun dan hingga kini belum diketahui kapan bisa dioperasikan kembali,” katanya.

Sakdah menambahkan, untuk perbaikan dan perluasan jaringan air bersih di Kecamatan Trumon itu, pihaknya mengakui sudah mengusulkan ke pusat, namun hingga kini belum ada realisasinya. “Kita berharap perbaikan dan perluasan jaringan air bersih di kawasan itu bisa secepatnya direalisasikan,” harapnya.(az)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar