Senin, 21 Maret 2011

Lima Hektare Tambak Ikan di Labuhan Haji Disapu Banjir

Sun, Feb 6th 2011, 08:36

TAPAKTUAN – Lebih kurang 5 hektare tambak ikan milik masyarakat di Desa Suak Lokan, Pulau Ie dan Blang Baro, Kecamatan Labuhan Haji Barat, Aceh Selatan, disapu banjir luapan.

Tgk Muhammad Amin, seorang pemilik tambak kepada Serambi, Sabtu (5/2) mengatakan, sebanyak 300.000 ekor ikan siap panen yang dibudidaya di areal tambak seluas 5 hektare lebih telah disapu banjir luapan yang terjadi Rabu hingga Kamis (3/2) lalu. Luapan banjir itu sendiri terjadi akibat mulai mendangkalnya aliran Krueng Baru. “Kerugian yang saya alami kira-kira mencapai Rp 500 juta, karena sebanyak 150.000 ikan mas dan 150.000 ikan bawal sudah siap panen,”katanya.

Dia berharap Pemerintah Aceh melalui dinas terkait bisa segera melakukan normalisasi aliran sungai yang membelah Kabupaten Abdya dan Aceh Selatan itu. Sebab jika kondisi itu terus dibiarkan, maka ratusan hektare areal pertanian dan puluhan hektare tambak warga di kawasan tersebut disapu banjir, terutama setiap musim penghujan.

Pantauan Serambi di lokasi tambak tersebut, Sabtu (5/2), sebanyak lima hektare lebih areal tambak warga yang disebut-sebut siap panen itu terlihat kosong. Kondisi ini mengundang keprihatinan masyarakat setempat yang acap memanfaatkan lokasi tersebut sebagai tempat rekreasi.

Enggan bercocok tanam
Sementara itu, di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), sejumlah masyarakat petani di Kecamatan Kuala Batee mulai merasa pesimis dan ingin mengurungkan niatnya untuk bercocok tanam. Pasalnya, setiap musim hujan tanaman palawija milik mereka selalu mengalami gagal panen akibat diterjang banjir. Mereka berharap pemerintah bisa segera melakukan normalisasi aliran sungai Krueng Batee, sungai Kuala Batu, dan parit di kawasan Lueng Giri Desa Lhok Gajah.

Menurut M Daud, pascabanjir luapan yang terjadi Kamis (3/2) lalu, belasan hektare tanaman palawija dan holtikutura milik masyarakat petani di kecamatan itu mengalami gagal panen. Kondisi ini memunculkan keprihatinan dan kekecewaan masyarakat petani yang cuma memiliki lahan untuk bercocok tanam dikawasan rawan banjir itu.(tz)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar