Kamis, 17 Maret 2011

Puluhan Ekor Ayam Dimangsa Beruang

Fri, Feb 4th 2011, 08:04

APAKTUAN - Masyarakat Kecamatan Labuhan Haji Barat, Kabupaten Aceh Selatan, dalam beberapa hari terakhir ini diresahkan dengan keberadaaan cagee (beruang-red) beruang yang kerap kerkeliaran di sekitar pemukiman warga.

Apalagi dalam sepekan terakhir ini sudah 25 ekor ternak ayam milik warga di Desa Kuta Trieng dan Desa Pante Geulima dilaporkan hilang dari kandangnya dan diduga dimangsa oleh satwa dilindungi tersebut.

Keuchik (Kades-red) Kuta Trieng,Laksamana dan Kades Pante Geulima, Tarmizi Ibrahim, Kamis (3/2) mengatakan, dalam sepekan terakhir ini ketenangan masyarakat di desanya sangat terusik dengan kehadiran beruang hitam yang kerap berkeliaran di pemukiman penduduk.

Binatang buas yang diperkirakan berjumlah dua ekor itu masuk ke perkampungan penduduk mencari mangsa disaat menjelang magrib dan insya. Bahkan dalam sepekan ini binatang yang biasa hanya memakan buah-buahan itu kini sudah memangsa 25 ekor ternak ayam milik warga. “Biasa binatang itu memangsa ternak ayam warga pada tengah malam, yakni sekitar pukul 02.00 WIB,” kata Kades Kuta Trieng, Laksamana

Menurutnya, keganasan satwa dilindungi yang pertama kali terjadi sepanjang sejarah itu tidak hanya terjadi di Desa Kuta Trieng dan Desa Pante Geulima, namun binantag itu juga sudah mulai merambah ke Desa Ie Khulung dan desa yang berdekatan dengan gunung. “Sejauh ini belum ada warga yang berani untuk mengusir binatang itu, karena takut akan menjadi sasaran keganasannya,” katanya.

Karena itu masyarakat sangat berharap kepada Pemkab setempat atau instansi terkait untuk segera turun ke lokasi untuk menanggulangi keganasan satwa dilindungi itu. Sebab jika dibiarkan berlarut-larut dikhawatirkan binatang itu akan malah memangsa manusia. “Kita sudah laporkan keberadaan binatang itu ke Polsek Labuhan Haji Barat untuk dilanjutkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Tapaktuan,” katanya.

Kapolsek Labuhan Haji Barat, Iptu Darman, yang dihubungi terpisah membenarkan telah menerima laporan dari kepala desa tentang keganasan satwa dilindungi di kawasan itu. Bahkan pihaknya mengakui sudah melaporkan peristiwa itu ke BKSDA Tapaktuan, dan pihak BKSDA berjanji akan segera menanggulangi gangguan binatang tersebut.

Sementara Kepala BKSDA Tapaktuan, Safwan mengakui sudah turun ke lokasi melihat kerusakan yang dialami akibat keganasan beruang tersebut. “Kita sudah laporkan hal ini ke BKSDA Provinsi. Bila dalam beberapa hari ini binatang itu tetap juga mengganas dan memakan ternak ayam warga kita akan datangkan perangkap ke lokasi,” katanya.(az)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar