Senin, 14 Maret 2011

Masyarakat Kembali Blokir Lintas Manggamat-Kotafajar

Tuntutan tak Direspon
Tue, Feb 1st 2011, 09:11

TAPAKTUAN - Masyarakat Manggamat, Kecamatan Kluet Tengah, Aceh Selatan, Senin (31/1) kembali memblokir jalan lintasan Kota Fajar-Manggamat yang selama ini dilintasi mobil truk pengangkut material bijih besi PT Pinang Sejati Utama (PSU). Aksi itu dilakukan sebagai wujud kekecewaan warga terhadap sikap Pemkab setempat yang hingga batas waktu 30 Januari 2011 tidak merespon tuntutan mereka tentang penutupan sementara jalan tersebut.

Kades Koto Manggamat, Hebbahir yang dihubungi Serambi Senin (31/1) membenarkan ada pemblokiran jalan oleh warga. Pemblokiran jalan lintasan Manggamat-Kota Fajar dengan drum dan kayu itu dilakukan warga sebagai akumulasi kekecewaan warga terhadap sikap Pemkab setempat yang tidak merespon tutuntan warga yang meminta supaya jalan itu ditutup sementara untuk menunggu kejelasan dari PT PSU tentang kerusakan jalan yang sudah meresahkan warga di sepanjang lintasan itu.

Padahal dalam demontrasi ratusan warga di kantor bupati pada Senin pekan lalu, Sekdakanb setempat, Harmaini sudah sepakat jalan tersebut ditutup tidak bisa dilintasi armada pengangkut material pertambangan batu bijih besi PT PSU. Tapi anehnya janji itu hanya di atas kertas. Buktinya hingga kini pihak PT PSU masih melintasi jalan itu, meski sebagian lainnya terutama mobil berbadan besar tronton sudah mengalihkan ke jalan Pasie Raja, yakni jalan yang dibangun oleh PT PSU.

Sejumlah petugas keamanan turun ke lokasi guna memediasi perserteruan antara masyarakat dengan awak angkutan PT PSU tersebut. Namun hingga pukul 15.30 WIB upaya untuk membuka kembali jalan dari pemblokiran yang dilakukan warga di Desa Koto itu belum berhasil.

Sementara Dirut PT PSU, Hj Latifah Hanum, yang dihubungi secara terpisah mengakui belum mendapat laporan tentang adanya pemblokiran jalan lintasan Manggamat-Kota Fajar oleh warga. Ia mengakui baru mengetahui informasi itu dari wartawan Serambi.

Hanum menyatakan, tidak keberatan kalau angkutannya tidak diperbolehkan lagi melintasi jalan kabupaten itu. Bahkan jauh hari sebelumnya pihaknya sudah membangun jalan sendiri, yakni jalan alternatif dari Manggamat tembus Desa Paya Ateuk, Pasie Raja. “Sejak tiga hari lalu semua angkutan batu bijih besi sudah dilaihkan ke jalan Paya Ateuk, Pasie Raja,”katanya.(az)

Sumber : Serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar